Lyudmila Pavlichenko Top Sniper Wanita Perang Dunia 2





Lyudmila Pavlichenko Semasa Perang Dunia 2 Lyudmila Pavlichenko tertera sudah menghabisi nyawa 309 tentara Jerman, termasuk juga 36 penembak tepat Jerman.


Semua negara yang terjebak dalam Perang Dunia 2 memiliki kebijakan untuk menghindari beberapa wanitanya dari medan peperangan, tetapi ini tidak berlaku buat Uni Soviet, yang sudah mengambil seputar 2000 golongan wanitanya untuk penembak tepat, diantaranya malah jadi penembak tepat paling sukses dalam riwayat, Lyudmila Pavlichenko. Ia jadi wanita dengan pemegang rekor paling tinggi untuk jumlah korban karena tembakannya.

Di bulan Juni 1941, Lyudmila Pavlichenko yang dari Ukraina serta berumur 24 tahun sedang jadi mahasiswa jurusan riwayat di Kampus Negeri Kiev, saat Jerman menginvasi Uni Soviet. Terdorong hatinya untuk bela tanah airnya dari gempuran Nazi Jerman, ia ke kantor penerimaan lokal untuk mendaftarkan untuk prajurit infanteri. Perekrutnya merekomendasikan ia untuk bekerja untuk perawat sebab bertambah pas buatnya. Tapi Lyudmila Pavlichenko masih berkeras hati menjadi prajurit serta selekasnya memberikan lencana Penembak Tepat Voroshilov-nya serta sertifikat kepiawaiannya dalam tembak, yang didapatkan saat jadi anggota OSOAVIAKHIM, satu perkumpulan yang melatih beberapa pemuda-pemudi non militer dalam strategi militer serta beberapa hal yang lain terkait dengan militer untuk menyiapkan mereka bila setiap saat mereka dipanggil untuk "bela Tanah Air".

Sesudah lihat ini, perekrutnya mengijinkan untuk mendaftarkan jadi prajurit serta dia selanjutnya dikasih pangkat prajurit dua pada Tentara Merah serta ditugaskan pada Seksi Senapan ke 25 "Chapayev", Resimen Senapan ke 54 "Stephan Razin". Di Resimennya dia diketahui pakar untuk penembak tepat, serta selekasnya ditugaskan pada regu sniper.

Semasa satu tahun selanjutnya, dia sukses tembak mati 309 tentara lawan, termasuk juga 187 lawan dalam tempo 75 hari saat pecah pertarungan seru di Odessa. Antara jumlah korbannya, tertera ada 100 perwira serta 36 sniper Jerman. (Perlu dicatat jika jumlah korban sebetulnya dari Pavlichenko kemungkinan lebih dari 309, sebab banyak laganya yang tidak dicatat atau dilakukan konfirmasi sebab tidak ada seorang saksi , peluang sebetulnya angkanya dipandang dekati seputar 500.)

Pekerjaan Sniper seringkali dipandang seperti pekerjaan yang benar-benar beresiko, sebab sniper berlaga di zone no-man's land (wilayah di antara garis depan pasukannya sendiri serta garis depan musuh), Pavlichenko seringkali berkemah di seputar 200-300 m depan pasukannya. Pavlichenko tidak selamanya tiba pergi tanpa ada luka. Di bulan Juni 1942 semasa pengepungan Sevastopol, ia terluka kronis untuk ke-4 kalinya, kesempatan ini oleh mortir yang meledak di dekat tempat dia bersembunyi. Sebab di saat itu ia sedang populer serta jadi publik lambang perjuangan, beberapa petinggi dalam Tentara Merah tidak ingin ambil efek jika dia sampai terbunuh, hingga mereka menyelundupkannya keluar dari kota Sevastopol dengan memakai satu kapal selam. Ini kemungkinan selamatkan hidupnya sebab umumnya dari beberapa temannya satu seksinya meninggal dalam tempo sebulan di Sevastopol, termasuk juga suaminya.

Selanjutnya di tahun 1943 dia dikaruniai Gold Star Of The Hero Of The Uni Soviet (Pahlawan Uni Soviet) serta belum pernah kembali pada medan tempur, Lyudmila Pavlichenko mendapatkan pekerjaan baru untuk pelatih di sekolah sniper sampai Perang Dunia 2 usai serta jadi jubir publik, dengan pangkat Mayor.

Saat bekerja untuk jubir publik, Pavlichenko lakukan perjalanan sah ke Amerika Serikat serta Kanada, jadi masyarakat negara pertama Uni Soviet yang diterima di Gedung Putih oleh Presiden AS, dalam ini Franklin Roosevelt. Ia tidak berkesan dengan media AS yang bertambah perduli dengan style berpakaiannya dibanding perang serta pengalamannya di medan pertarungan.

Sesudah Perang Dunia 2 usai, dia selanjutnya meneruskan profesi di Kampus negeri Kiev untuk seorang sejarawan. Dari 1945 sampai 1953, dia ialah seorang asisten periset Tempat Besar Angkatan Laut Soviet, selanjutnya aktif di Komite Veteran Perang.

Pavlichenko wafat di tahun 1974 pada umur cuma 58, serta disemayamkan di Penyemayaman Novodevichye di Moskow dengan kehormatan militer penuh.

Di tahun 1976 satu kapal Soviet dengan panjang 334 kaki dinamakan Pavlichenko untuk menghormatinya. pada tahun yang serupa Uni Soviet keluarkan perangko untuk kembali kenang dianya serta prestasi mengagumkan semasa Perang Dunia 2.

loading...

Dicatat kembali lagi oleh
Henki Triswanto Cuma tertarik pada Perang Dunia 2, apakah yang sudah saya dalami,saya share-kan kembali lagi, supaya saya mendapatkan semakin banyak lagi....

Tag : Ace, Front Timur




 

Postingan populer dari blog ini

Who’s more vulnerable to extinction

Industry-wide inequality

the future for coral reefs